Renungan Misa Gereja Kalvari Lubang Buaya...

Sadar atau tidak sadar, kita sungguh mirip seperti para murid, merasa sudah dekat dengan Tuhan namun kadangkala kita tidak memahami gerakan yang dituntut oleh-Nya. Kita tetap sibuk dengan gerakan dunia. Bacaan kedua secara gamblang menyatakan: dari mana datangnya sengketa dan pertengkaran di antaramu? Jawabnya adalah karena iri hati dan mementingkan diri sendiri. Banyak kekacauan hidup keluarga, komunitas dan bermasyarakat hancur gara-gara kedua akar dosa ini: iri hati dan mementingkan diri sendiri. Kita kerap menganggap diri kita sebagai yang paling baik sehingga akibatnya kita sibuk mengkritik dan menyatakan orang lain salah. Betapa indahnya hidup ini bila kita lebih berfokus pada " apa sih kekurangan diriku? Dan apa sih kelebihan orang lain yang istimewa? Dengan demikian kita akan berlomba-lomba hidup saling merendahkan hati dan melayani.
Yesus memberi contoh tentang anak-anak. Anak-anak dalam hidup mereka bisa saja bertengkar dan ngambek, namun yang menarik adalah mereka setelah "baikan" akan bermain kembali dengan gembira sepenuh hati. Janganlah mencari siapa yang terbesar, namun mari kita bermain dengan gembira dan tulus hati.
R.D. Yustinus Ardianto
No comments:
Post a Comment